Archive for September 2012

a. Kerajaan Tarumanegara

Perkembangan kerajaan Tarumanegara tidak diketahui secara lengkap, karena prasasti yang ditemukan sebagian hanya menyampaikan berita saat pemerintahan raja Purnawarman dan sisanya belum dapat ditafsirkan secara lengkap.
Tapi ada beberapa bukti lain yang menyangkut kerajaan Tarumanegara:
- Catatan dari musafir Cina, Fa Hsien pada abad ke 5, bahwa ia sempat berkunjung ke kerajaan Tarumanegara dan menceritakan pula kehidupan rakyatnya yang sebagian besar menganut agama Hindu
- Berita dari Cina, pada abad 6 dan 7, bahwa pernah ada kerajaan di Jawa bernama To-lo-mo yang beberapa kali mengirim utusan ke Cina, dari bunyi kata tersebut dapat ditafsirkan bahwa To-lo-mo adalah Tarumanegara
- Prasasti Karang Berahi dari Kerajaan Sriwijaya, yang mengatakan bahwa pada abad 7, Sriwijaya berperang dengan kerajaan Bumi Jawa dan berhasil menguasainya. Salah satu daerah yangdapat dikuasai Sriwijaya pada masa kejayaannya adalah Jawa Barat, sehingga kemungkinan Bumi Jawa itu adalah Tarumanegara
-Naskah Wangsakerta, yang disusun pada masa Kesultanan Cirebon, abad 18, menjelaskan bahwa Tarumanegara berkembang hingga abad ke 9, lalu raja terakhirnya bernama Lingagwarman mengganti nama kerajaan menjadi kerajaan Sunda. Namun naskah ini masih kontroversi karena dianggap terlalu historis dan ada kemiripan dengan sastra Barat (modern)

Runtuhnya Tarumanegara belum dapat di ketahui pasti, namun kerajaan Tarumanegara masih mengirimkan utusannya ke cina sampai tahun 669 M. setelah itu tidak di dapatkan lagi berita. Kemungkinan Tarumanegara di taklukan Sriwijaya (sepertihalnya terlulis dalam Prasasti Prasasti Karang berahi). Sehingga dapat di duga runtuhnya Tarumanegara sekitar + tahun 669 M oleh serangan Sriwijaya

 b. Kerajaan Medang Mataram

Peristiwa Mahapralaya

Mahapralaya adalah peristiwa hancurnya istana Medang di Jawa Timur berdasarkan berita dalam prasasti Pucangan. Tahun terjadinya peristiwa tersebut tidak dapat dibaca dengan jelas sehingga muncul dua versi pendapat. Sebagian sejarawan menyebut Kerajaan Medang runtuh pada tahun 1006, sedangkan yang lainnya menyebut tahun 1016.
Raja terakhir Medang adalah Dharmawangsa Teguh, cicit Mpu Sindok. Kronik Cina dari Dinasti Song mencatat telah beberapa kali Dharmawangsa mengirim pasukan untuk menggempur ibu kota Sriwijaya sejak ia naik takhta tahun 991. Permusuhan antara Jawa dan Sumatra semakin memanas saat itu.
Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas.
Tiga tahun kemudian, seorang pangeran berdarah campuran JawaBali yang lolos dari Mahapralaya tampil membangun kerajaan baru sebagai kelanjutan Kerajaan Medang. Pangeran itu bernama Airlangga yang mengaku bahwa ibunya adalah keturunan Mpu Sindok. Kerajaan yang ia dirikan kemudian lazim disebut dengan nama Kerajaan Kahuripan.


c. Kerajaan Kutai


Runtuhnya kerajaan ini disebabkan oleh tewasnya Raja Dharma Setia di tangan Raja Kutai Kartanegara., Yang menyebabkan Raja Dharma Setia menjadi raja terakhir kerajaan Kutai…

d. Kerajaan Holing

Keruntuhan kerajaan Ho-ling terjadi pada tahun 752, karena Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan Tarumanagara yang sebelumnya telah ditaklukan Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya-Buddha

e. Kerajaan Majapahit

  1. b. Penyebab Kemunduran
1)      Pemberontakan Ranggalawe sekitar awal abad 13.
2)      Diangkatnya Kalagemet sebagai raja. Kalagemet bukanlah raja yang cakap. Sebagian waktunya hanya digunakan untuk bersenang-senang dengan selir-selirnya di Istana Kapopongan.
3)      Pengaruh dari Mahapati pada Kalagemet. Mahapati adalah seorang pejabat tinggi yang ambisius. Akibatnya muncul beberapa pemberontakan.
4)      Peristiwa Sunda yang terjadi 1351 M. Peristiwa itu berawal dari usaha Raja Hayam Wuruk untuk meminang putrid dari Pajajaran. Lalu, timbul perselisihan paham antara Gajah Mada dan pimpinan laskar Pajajaran yang mengakibatkan pertempuran.
5)      Peristiwa Bubat yang menggagalkan politik Gajah Mada, karena dengan adanya peristiwa Bubat, kerajaan Pajajaran tidak menjadi wilayah Majapahit. Bahkan kerajaan Pajajaran terus berkembang secara terpisah dari Majapahit.
6)      Tidak adanya pengganti Gajah Mada. Tidak ada kaderisasi.
7)      Gajah Mada sebagi Patih Amangkubumi memegang segala jabatan yang penting, ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman.
8)      Perang saudara yang dikenal sebagi Perang Paregreg antara Wikramawardhana dengan Wirabhumi. Perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit sehingga banyak wilayah kekuasaannya yang melepaskan diri.

TUGAS SEJARAH (proses hancurnya kerajaan hindu-budha)

Posted by : fahmie kurosaky 0 Comments

Followers

Total Pageviews

Translate

Pages

Pages - Menu

- Copyright © SeRbA sErBi - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -